Terdapat di Peta Kuno
Berdasarkan hasil penelitian, Saranjana ditemukan pernah ada di wilayah Kalimantan Selatan. Kota ini terletak di Desa Oka-oka, Kecamatan Pulau Laut Kelautan, Kotabaru.
Ada beragam bukti nyata terkait keberadaannya, mulai dari peta hingga kamus yang dibuat di masa Hindia Belanda. Di antaranya, terdapat dalam peta Salomon Muller 1845, peta Isaac Dornseiffen 1868, kamus Pieter Johannes Veth 1869, hingga Sketch Map of the Residency Southern and Eastern Division of Borneo 1913.
Dengan adanya bukti-bukti tersebut, maka disimpulkan bahwa Saranjana betul-betul pernah ada, namun kemudian menghilang.
Saranjana dikenal sebagai kota gaib dari Pulau Kalimantan. Kisah tentang Saranjana pun sudah melegenda bagi masyarakat Kalimantan atau Borneo.
Kota Saranjana menjadi misterius karena keberadaannya tidak tercatat dalam peta Indonesia. Bahkan Keberadaannya juga memiliki beragam versi.
Dirangkum detikcom, Kamis (16/2/2023), berikut fakta-fakta Kota Gaib Saranjana di Kalimantan yang penuh misteri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cocoklogi Nama Saranjana dengan Terajana dan Saranghaeyo
Nama Saranjana lalu banyak dikaitkan dengan sejumlah kata yang memiliki kemiripan untuk mencari asal-usul atau sekadar cocoklogi. Mulai dari kata terajana yang dipopulerkan Roma Irama, hingga kata saranghaeyo yang kerap diucapkan dalam drama Korea.
Mansyur mengatakan memang banyak masyarakat yang mencocokkan nama Saranjana dengan berbagai kosa kata yang agak mirip. Hal ini tak terlepas dari rasa penasarannya terhadap kota gaib nan megah tersebut.
Menurutnya, secara penyebutan kedua kata itu memang punya kemiripan. Namun jika ditelaah lebih jauh, arti dari kata terajana sangat jauh dari karakteristik Saranjana yang sudah didukung dengan fakta-fakta autentik.
"Tetapi yang jelas terajana dalam lagunya Roma Irama itu artinya apa kabar. Jauh bedanya. Yang ada dekat-dekat hubungannya ya itu (di masa) Hindia Belanda," ujar Mansyur saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (3/2/2023).
Kemudian ada kata Saranghaeyo. Kata ini pun sudah tidak asing lagi bagi penggemar lagu ataupun drama Korea. Namun kata ini juga tidak ada kaitannya dengan Saranjana.
"Berbeda, sarang dalam Bahasa Korea artinya cinta. Sementara arti terajana tidak begitu jelas. Ada yang mengartikannya dengan apa kabar," imbuhnya.
Dedy sempat mempercayai keberadaan kota tersebut ketika terjadi kegemparan akibat berita tentang pemesanan sejumlah alat berat dari Jakarta pada saat itu. Pemesannya mengaku pengusaha asal Saranjana, yang langsung membayar uang tunai, yang nilainya sesuai dengan jumlah alat berat yang dipesan, seperti backhoe (ekskavator) dan buldoser. Pengiriman barang dilakukan pada akhir 1980-an.
“Itu gempar beritanya. Udah dibayar cash. Barang dikirim semua ke sana. Begitu sampai, Bupati Kotabaru bingung siapa dan di mana pemesannya. Cuma disebut dari Saranjana,” ujar Dedy.
Hal yang sama diungkapkan oleh Gusti Gina, kreator konten asal Banjarbaru, dalam channel YouTube RJL5-Fajar Aditya pada 31 Januari 2023. Menurut Gina, di Kalimantan Selatan terdapat dua kota dan 11 kabupaten. Saranjana terletak di Kabupaten Kotabaru. Ibu kota kabupaten ini berada di Pulau Laut Kelautan, yang dihuni penduduk dari berbagai etnis, seperti Dayak, Banjar, Bugis, dan Mandar. "Jadi kebanyakan penduduk meyakini bahwa di pulau ini ada dua dimensi, sama Kota Saranjana tadi,” katanya.
Lantas Gina menceritakan kejadian horor yang dialaminya ketika datang ke Kotabaru sebagai duta pariwisata Nanang Galuh Banjar (putra-putri Banjar) dalam Festival Budaya Saijaaan pada 2016. Jarak tempuh dari Banjarbaru ke Kotabaru adalah 9 jam melalui jalur darat dan 1 jam menyeberang ke Pulau Laut. Semua duta wisata dari seluruh kabupaten dan kota se-Kalimantan Selatan datang saat itu.
Gadis ini awalnya skeptis soal keberadaan kota gaib Saranjana. Dia menganggap kota mistis itu sebagai urban legend atau cerita rakyat belaka. Bahkan dia dan teman-temannya sempat menertawakan temannya yang asli Kotabaru saat menceritakan Saranjana. Tapi, setelah dua hari menginap di sebuah hotel Pulau Laut Kelautan, pandangan skeptisnya berubah.
Dia dan kawan-kawannya sempat diajak orang lokal mengunjungi air terjun di sebuah hutan. Setelah malam tiba, mereka pulang ke hotel. Tiba-tiba di kamar hotel Gina melihat sesosok perempuan berbaju hitam dengan terusan rok putih. “Bentuknya solid, kayak benar-benar manusia. Bukan transparan atau sekelebat. Emang cewek,” kenangnya.
Gina kabur menuju kamar teman-temannya dan terus diikuti sosok perempuan berbaju hitam dan rok putih. Gina yang ketakutan membaca doa dan pingsan. Keesokan harinya, teman-temannya cerita bahwa sebenarnya mereka tengah menonton televisi bersama. Tiba-tiba mereka melihat Gina tidur ketakutan, lalu sebentar menangis dan tertawa. Hal itu terjadi mulai dari pukul 24.00 hingga azan Subuh berkumandang.
“Aku kemarin halu-kah? Beneran-kah? Tapi riil, memang kenyataan. Nggak pernah sampai aku nggak kontrol diri aku. Itu pertama kali. Makanya aku bingung fenomena apa yang terjadi di tubuh aku,” imbuh Gina.
Sementara itu, sejarawan Universitas Lambung Mangkurat, Mansyur, dalam Historical Studies Journal berjudul ‘Saranjana in Historical Record: The City's Invisibility in Pulau Laut, South Kalimantan’ (2018) menceritakan, versi pertama keberadaan Saranjana letaknya di Kotabaru. Versi kedua, Saranjana terletak di Teluk Tamiang, Pulau Laut Kelautan.
bakabar.com, JAKARTA - Indonesia memiliki banyak cerita misteri dan bikin penasaran. Salah satunya keberadaan kota gaib seperti Padang 12, yang terletak di Ketapang, Kalimantan Barat.
Jika Kalimantan Selatan memiliki Saranjana sebagai kota gaib yang penuh misteri, Kalimantan Barat memiliki Padang 12, yang tak kalah populer dan kental dengan unsur magis.
Nyatanya legenda musisi dangdut Indonesia, Rhoma Irama, diketahui pernah menggelar panggung konser di kota gaib tersebut pada 2015 silam.
Menurut penuturannya, ia menyebut bahwa kota tersebut sudah banyak berubah, dan gedung-gedung mewah yang telah menghilang.
Baca Juga: Menyusuri Kota Gaib di Dunia yang Mirip Saranjana
Hal tersebut ditepis penggemar Rhoma Irama, mereka menyebut sang legenda baru pertama kali manggung di kota itu, dan menganggap pemimpin dari Soneta Band tersebut manggung di kota gaib Padang 12.
Keberadaan Kota Gaib Padang 12
Padang 12, sebuah kota mewah yang gaib berada di Kabupaten Ketapang, lebih tepatnya antara Kecamatan Kendawangan dan Pesaguan.
Diketahui kota gaib ini sudah ada sejak zaman nenek moyang, sehingga berkembang menjadi legenda masyarakat sekitar.
Konon, kota ini hanya dapat dilihat oleh mereka yang memiliki mata batin semata, atau orang-orang terpilih saja. Sehingga tidak sembarang orang mampu melihat kemajuan kota ini.
Baca Juga: Keindahan 3 Pulau di Kotabaru yang Dekat Saranjana
Nyatanya wilayah dari kota Padang 12 hanyalah area tanah kosong seluas 12 kilometer, dengan pasir putih, beberapa pohon pinus serta dihiasi banyak ilalang tinggi semata.
Penduduk Padang 12 dinamakan dengan orang 'Limun' atau orang 'Kebenaran', yang konon dipercaya sebagai manusia suci, jujur dan taat beribadah.
Sama seperti penduduk Saranjana dan Wentira, penduduk Padang 12 memiliki ciri yang sama, tidak memiliki filtrum, yaitu lekukan di bawah hidung dan di atas bibir, biasa terlihat pada manusia umumnya.
Tak sedikit beranggapan penduduk wilayah tersebut adalah sekelompok jin muslim, mereka telah tinggal dan menempati wilayah tersebut sejak ratusan tahun lalu.
Orang-orang setempat percaya bahwa penduduk Padang 12 memiliki peradaban yang lebih maju dan bergemilang harta.
Baca Juga: Gadis Kretek Tayang di Netflix, Kisah Cinta Klasik dalam Balutan Budaya Lokal
Dikisahkan penduduk di sana memiliki hunian dengan atap berlapis emas, memiliki kendaraan mewah, kapal pesiar hingga pesawat pribadi.
Kota gaib ini juga diketahui tampak lebih bersih dan indah, dibandingkan dengan negara maju di negara manapun.
Mitos lain berpendapat, jika seseorang melewati Padang 12 dengan sikap sombong dan niat jahat, maka bersiaplah akan mendapatkan kesialan atau sesuatu yang buruk akan menghampiri orang tersebut.
Meski tak banyak bukti ilmiah mengenai Padang 12, tapi penduduk sekitar percaya dengan keberadaan kota gaib tersebut.
TRIBUNKALTIM.CO - Berikut fakta viral foto diduga penampakan Kota Saranjana di Kalimantan, berikut penjelasan sudut pandang fotografi.
Belakangan, sebuah foto seorang perempuan yang tengah berpose di atas jembatan, ramai di media sosial.
Berdasakan penelusuran di Google Maps dengan membandingkan pemandangan latar foto, kemungkinan gambar tersebut diambil dari salah satu tempat wisata di Bukti Mamake Sarang Tiung, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Foto yang tampak biasa tersebut menjadi buah bibir lantaran beberapa warganet mengaku melihat bayangan bangunan tinggi di balik pendar lampu kota.
Baca juga: Apakah Foto Viral Penampakan Saranjana yang disebut Kota Ghaib itu Asli? Penjelasan Teknis Fotografi
Bayangan itu tampak menyerupai gedung-gedung pencakar langit di kota besar.
Beberapa dari mereka pun lantas mengaitkan penampakan “bangunan” tersebut dengan kepercayaan warga setempat mengenai Kota Saranjana.
Kota Saranjana konon dikenal sebagai kota gaib.
Banyak yang menyebut bahwa Saranjana adalah kota modern dengan aneka fasilitas yang canggih dan bangunan futuristik.
Banyak yang meyakini, kota itu berada di lokasi terpencil dan bukan dihuni oleh manusia, melainkan bangsa jin.
Kembali membahas soal foto yang viral. Selain memperdebatkan eksistensi Kota Saranjana, tidak sedikit warganet yang mempertanyakan keaslian foto tersebut.
Ada pula yang menilai bayangan "bangunan pencakar langit" yang disebut-sebut sebagai wujud Kota Saranjana itu, hanyalah kesalahan teknis pengambilan foto.
Bagaimana penjelasannya dari sudut pandang fotografi?
Foto Kota Saranjana yang viral dari kacamata fotografer
Salah satu fotografer bernama Kevin Pramudya pun menyampaikan pendapatnya.
Disebut Kota Tak Kasat Mata
Kota gaib Saranjana tidak tercatat dalam peta Indonesia. Tetapi keberadaannya diyakini oleh masyarakat Kalimantan.
Bagi masyarakat Kalimantan, Saranjana disebut sebagai kota yang tak kasat mata dan tak bisa dilihat oleh orang awam, kecuali dengan mata batin. Bahkan peradabannya disebut sangat maju dengan jejeran gedung menjulang tinggi bak kota impian.
Lokasinya Memiliki Beragam Versi
Lokasi kota gaib ini ada beragam versi. Hal ini juga dijelaskan Sejarawan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Mansyur di jurnalnya berjudul Saranjana in Historical Record: The City's Invisibility in Pulau Laut, South Kalimantan.
Mansyur menceritakan versi pertama yang ia dapatkan terkait keberadaan Saranjana ialah letaknya konon berada di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Pada versi kedua menyebutkan bahwa Saranjana terletak di Teluk Tamiang, Pulau Laut.
Kemudian versi ketiga lebih tegas menyebutkan bahwa lokasi wilayah Saranjana ada di sebuah bukit kecil yang terletak di Desa Oka-oka Kecamatan Pulau Laut Kelautan, Kalimantan Selatan. Lokasinya berbatasan langsung dengan laut sehingga cocok dijadikan destinasi wisata. Hanya saja, tempat ini dianggap angker oleh penduduk sekitar.
Dikaitkan dengan Legenda Gunung Sebatung
Keberadaan kota gaib bernama Saranjana turut dikaitkan dengan cerita legenda penciptaan Gunung Sebatung di Kalimantan. Dahulu wilayah Pulau Laut dikuasai Kerjaan Halimun yang dipimpin Raja Pakurindang.
Sejarawan ULM Mansyur menceritakan kisah legenda masyarakat terkait penciptaan Gunung Sebatung itu. Dikisahkan bahwa Raja Pakurindang memiliki dua anak, Sambu Ranjana dan Sambu Batung yang sering bertengkar.
Sang raja pun ingin menyudahi pertikaian kedua putranya dengan membagi wilayah kekuasaan. Sambu Batung akhirnya menguasai alam manusia yang kemudian menjelma menjadi Gunung Sebatung.
Sementara Sambu Ranjana mengambil jalan lain. Dia tak ingin ikut bersama saudaranya sehingga kemudian membangun Kota Saranjana di alam gaib.