Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hiu putih raksasa atau hiu putih besar (Carcharodon carcharias) adalah spesies hiu lamniformes besar yang ada di pesisir perairan di seluruh permukaan lautan utama. Hiu putih besar dikenal karena ukurannya, dengan individu terbesar yang panjang tubuhnya 6 meter, dan dengan berat sebesar 1.100 kg saat sudah dewasa.[2][3][4] Hiu ini berwarna abu-abu atau abu-abu kebiruan dengan sedikit warna putih di bagian perut.[5] Hiu ini memiliki gigi berjumlah 300 gigi yang tajamnya seperti tepian gergaji.[5] Gigi hiu ini dapat panjangnya dapat tumbuh mencapai 7,5 cm.[5] Hiu jenis ini akan mencapai kedewasaan saat berumur 15 tahun, dan dapat hidup sekitar 30 tahun.
Hiu putih ini bisa dibilang hiu terbesar yang dikenal di dunia dan merupakan salah satu predator utama untuk mamalia laut. Selain itu, ia juga memangsa berbagai hewan laut lainnya, termasuk ikan, pinnipeds, dan juga burung laut. Ini adalah hidup hanya dikenal spesies dari perusahaan genus, Carcharodon, dan berada pada peringkat pertama dalam daftar jumlah serangan hewan yang tercatat pada manusia. IUCN (International Union for Conservation of Nature) memperlakukan hiu putih sebagai spesies yang hampir punah, walau termasuk dalam Appendix II dari CITES.
Novel best-selling Jaws oleh Peter Benchley yang disusul oleh film blockbuster Steven Spielberg menggambarkan hiu putih sebagai "pemakan manusia yang ganas". Pada kenyataannya, manusia bukanlah mangsa yang disukai oleh hiu putih tersebut.
LENDAH. 8/7/2019. Beberapa hari ini di media sosial beredar vidio tentang ritual perkawinan dua ekor ular berjenis king kobra yang berukuran cukup besar di hutan sawit Kalimantan.
Baca juga: Vidio Detik-Detik Penangkapan Ular Python di Desa Bumirejo
Vidio berdurasi kurang lebih 4 menit itu menunjukan dua ekor ular king kobra kawin di sebuah parit dimana terdapat tanaman sawit. Perekam vidio bersama beberapa temannya nampak kagum sekaligus kaget melihat kejadian tersebut, mereka adalah para pekerja kebun sawit yang secara kebetulan melihat perkawinan king kobra di perkebunan tempat mereka bekerja. Kedua ular memiliki panjang masing-masing 8 meter lebih dengan diameter 20 cm atau kurang lebih sebesar paha orang dewasa.
Baca juga: Jenis Ular ini Wajib Dihindari, Berbahaya!
Ular Kobra dikenal memiliki bisa yang sangat mematikan. Berhadapan dengan ular kobra di alam liar, lebih baik menghindar dan menjauh agar tak mengancam jiwa. Unggahan video di media sosial memperlihatkan warga merekam dua king kobra di aliran air. Tampak dua king kobra yang diduga satu pasangan ini seperti sedang melakukan ritual kawin.
Tetapi, ada juga informasi yang menyebutkan jika king kobra itu sedang berkelahi bukan kawin. Rekaman itu menunjukkan perilaku king kobra yang agresif terhadap pasangan masing-masing. Tubuh dua kobra itu saling melilit erat dan seakan tak terpisahkan. Kepala dua kobra itu pun tegak ke atas dan terlihat gagah. Perekam tak berani mendekat atau mengganggu kobra melakukan ritualnya.
Baca juga: Kisah Nyata! Manusia Batu dari Desa Sidorejo
Panji Petualang seorang pawang binatang mengatakan ada perbedaan king kobra kawin dan berkelahi. Saat berkelahi, kepala king kobra saling melilit dan naik turun. Sedangkan ketika kawin, betina king kobra di bawah dan jantan di atas dengan tenang. Sehingga ketika ada dua king kobra saling melilit dan kepala memanggut, itu dipastikan sedang berkelahi bukan kawin.
Baca juga: Keberadaan Tembok Raksasa di Bumirejo ini Masih Menyimpan Misteri
Ular Kobra umumnya dijumpai di lingkungan hutan hujan tropika, namun ular ini mampu beradaptasi dengan sangat baik pada pelbagai variasi habitat, termasuk pada wilayah-wilayah yang lebih kering, hutan tanah kering dan lahan-lahan pertanian. Ular Kobra bersifat sangat defensif dan lekas menyemburkan bisanya apabila merasa terganggu. Ular ini hidup di atas tanah (terestrial) dan aktif di malam hari (nokturnal). Mangsa utamanya adalah mamalia kecil seperti tikus, namun ia pun tak keberatan untuk menangkap kodok, ular lain, dan juga kadal untuk makanannya.
Baca juga: Jembatan Ini Penuh Nilai Sejarah
Musim kawin berlangsung di saat kemarau, ular betina bertelur di sekitar awal musim hujan, meletakkan sebanyak 13-19 butir telur. Telur-telur ini akan menetas setelah 88 hari. Anak-anak ular hidup mandiri sejak menetas dari telur.
King Cobra dan ular kobra hidup di Asia Selatan dan Tenggara dan dapat ditemukan di Nepal, India, Cina, Filipina, Malaysia, Brunei hingga Indonesia. Ular king cobra merupakan jenis ular berbisa terpanjang di dunia dengan panjang dapat mencapai 14 meter. (AWB)
https://bangka.tribunnews.com/2019/07/08/video-2-king-kobra-ganas-dan-saling-melilit-di-air-bukan-kawin-ini-penjelasan-panji-petualang
dailytelegraph.com.au
https://www.youtube.com/watch?v=b4Eys7tIGXo&t=72s